Selasa, 08 Oktober 2013

Bududaya tanaman jagung(Zea mays)


I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan tanaman dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan. Ada dua tujuan, yaitu memaksimalkan output atau meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap terjaga.
Dibandingkan dengan jagung biasa, jagung manis memiliki keunggulan dalam rasa manis dan umur panen. Kadar gula jagung manis berkisar antara  13 % sampai 14 %, sedangkan pada jagung biasa hanya berkisar 2 % hingga 3%. Kandungan gula yang lebih tinggi ini dikarenakan pada jagung manis proses perubahan gula menjadi pati dalam endospermnya terhambat (Purwanto dan Wahyuni, 1988). Umur panen tanaman jagung manis lebih pendek dibanding dengan jagung biasa. Umumnya tanaman jagung manis dapat dipanen pada umur 60 sampai 70 hari (Sprague,1997).
            Produksi jagung manis di Indonesia masih Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.(Suprapto,1985)
             Kandungan nutrisi jagung manis sangat mudah rusak, segera setelah dipetik, zat gulanya berangsur-angsur berubah menjadi zat tepung. Cairan yang menyerupai susu dan manis didalam biji sedikit demi sedikit akan meleleh dan menjadi seperti bubur. Perubahan itu akan mengakibatkan jagung manis yang mula-mula terasa manis lambat laun akan menjadi hambar (Sumoprastowo, 2000) Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih di ssukai karena mampu menaha lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap tah masam dan tumbuhb baik pada kisaran pH antara 6,0 – 6,8 dan agak toleran terhadap- kondisi basa. Hampir selalu di tanamn dengan kedalaman 3-5 cm. Jarak tanam rata-rata jagung manis umumnya 20-25 cm dalam barisan dan 70- 90 cm antar barisan (Sumoprastow0, 2000).
            Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang, antara pelepah daun dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stomata pada daun jagung berbentuk halter yang khas, di miliki famili Poaceae. Setiap stroma di kelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi deposit air pada sel-sel daun (Sutherland, 1996).Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2m. karena akar jagung serabut sehingga jagung sangat rentang tumbang karena akar jagung tidak kuat jika menahan angin yang kuat.
            Jagung manis (Zea mays saccharata Strut) juga merupakan salah satu tanaman pangan yang sedang digalakkan di Indonesia. Jagung manis semakin banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dari jagung biasa. Akhir-akhir ini permintaan pasar untuk jagung manis terus bertambah, antara lain dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan ekspor dari 2.154.800 kg pada tahun 1989 menjadi 3.094.417 kg pada tahun 1990 (Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992). Kebutuhan yang terus meningkat serta harga tinggi merupakan faktor yang dapat merangsang untuk mengembangkan usaha jagung manis.
            Batang jagung tegak dan mudah terlihat sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti pada padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbbentuk rosset. Batang beruas-ruas, ruas terbubgkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak benyak mengandung lignin (Rubatzky dan yamaguchi, 1998).


B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah :
1.                  Mahasiswa bisa melakukan prinsip budidaya tanaman jagung manis.
2.                  Mahasiswa dapat membandingkan produksi jagung manis yang ditanam     dengan jarak tanaman dan kepadatan populasi yang berbeda.
3.                  Mahasiswa dapat melakukan cara panen tanaman jagung manis.



II. TINJAUAN PUSTAKA
Agronomi merupakan suatu ilmu dalam lingkup pertanian yang sangat berperan dalam keberhasilan mendapatkan hasil dari suatu tanaman. Secara harfiah, kata agronomi berasal dari kata agros dan nomos. Agros berarti lapangan, dan nomos yang memiliki arti pengelolaan. Jadi secara harfiah, agronomi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempalajari cara pengeloaan tanaman dan tanah di mana tanaman tumbuh untuk memperoleh hasil yang maksimal. (Sumantri,1980)
Menurut Sumantri (1980), agronomi adalah ilmu yang mempelajari segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik secara maksimal. Sedangkan menurut (Sri Setyati Harjadi ,1986), agronomi adalah cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungan untuk memperoleh produksi yang maksimal. 
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut, terdapat tiga pokok pikiran utama yang terkandung di dalam agronomi. ketiganya adalah lingkungan tanaman, pengelolaan, dan juga produksi maksimal. Lingkungan merupakan tempat di mana tanaman dibudidayakan. Tanpa adanya lingkungan tempat tanaman tumbuh, maka hasil yang diharapkan dari suatu tanaman juga tidak akan bisa diambil. Pengelolaan merupakan suatu usaha untuk membuat lingkungan tempat tanaman tumbuh sesuai untuk tanaman yang ditumbuhkan. Pengelolaan dapat berlangsung dengan terencana dengan memanfaatkan segala macam teknologi yang semakin canggih. Adanya ligkungan dan pengelolaan yang baik pada lingkungan tersebut akan membuat tanaman dapat memberikan hasil secara maksimal.(Hortikultura,2011)
Jadi pada intinya, tindakan agronomi adalah suatu tindakan di mana telah dilakukan pengelolaan terhadap lingkungan tempat tumbuh tanaman, dilakukan pemeliharaan terhadap tanaman, dan dimanfaatkannya segala macam teknologi untuk mencapai produksi tanaman secara optimal, terlepas teknologi tersebut efektif dan efisien atau tidak.(Spraque,1977)
a. Jagung
Klasifikasi Tanaman : Jagung
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas         : Commelinidae
Ordo                 : Poales
Famili               : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus                : Zea
Spesies               : Zea mays L.
Selain itu tanaman jagung banyak sekali gunanya,sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan antara lain batang dan daun muda untuk pakan ternak, batang dan daun tua setelah panen untuk pupuk hijau dan kompos, batang dan daun kering untuk kayu bakar, batang jagung untuk lanjar(turus),dll. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Bunga jantan juga cenderung siap untu penyerbukan 2-5 hari lebih dini dari pada bunga betina. Pada setiap kali dilakukan perkawinan sendiri akan terjadi penurunan sifat-sifat, dimana kekuatan tanaman makin menurun. (Suprapto,1985)
Peristiwa ini diebut inbreeding. murni yang bersal dari dua varietas atau populasi yang disilangkan, maka bila kedua galur tersebut mempunyai daya gabung yang baik, keturunan pertama dari hasil persilangan tersebut mempunyai daya hasil yang lebih tinggi dari rata-rata kedua bahan asalnya.
b. Kacang Tanah
Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                           : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Rosidae
Ordo                            : Fabales
Famili                          : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus                          : Arachis
Spesies                        : Arachis hypogaea L.
            Kenaikan hasil jagung dapat  disebabkan adanya efek heterogenisis. Contoh varietas hibrida adalah single cross, double cross, three-way cross,dll.
Tanaman kacang tanah merupakan tanaman yang unik karena dapat memupuk dirinya sendiri sebab memiliki bintil pada akarnya. Bintil akar berisikan bakteri rizobium yang berguna untuk memfiksasi unsur nitrogen dari udara dan membuatnya menjadi tersedia bagi tanam kacang tanah tersebut. Produksi tanaman kacang tanah per hektarnya dipengaruhi faktor bibit, tanah, pemeliharaan tanaman kacang tanah dan juga karena faktor hama dan penyakit tanaman serta faktor iklim.
            Syarat Tumbuh Tanaman
a. Jagung
1. Iklim
1.                  Iklim yang kehendaki oleh sebagian besar tanaman adalah daerah-daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah, jagung dapat tumbuh didaerah yang terletak antara 0-5 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. 
2.                  Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musimkemarau. 
3.                  Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/merana dan memberikan biji yang kurang baik bahkan tidak dapat membentuk buah. 
4.                  Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 dserajat C. Pada proses perkecambahan benih jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. 
5.                  Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik dari pada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan pengeringan hasil panen jagung. 
b. Kacang Tanah
1.                  Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun.
2.                  Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
3.                  Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
4.                  Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
5.                  Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
6.                  Keasaman tanah / pH antara 6,0-6,5
7.                  Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
8.                  Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.
            Pada praktikum ini praktikan tidak hanya menggunakan tanaman jagung saja, tetapi juga menggunakan tanaman kacang tanah. Hal ini dilakukan untuk melihat perbandingan tumbuh kacang tanah dan jagung pada lahan yang disediakan. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.(Suminarti,2000)
Kacang tanah berakar tunggang. Akar-akar cabangnya terletak tegak lurus pada akar tunggang. Akar-akar cabang mempunyai pula akar-akar yang bersifat sementara & berfungsi sebagai alat penyerap. Akar-akar ini dapat mati & dapat juga menjadi akar yang  permanen (tetap).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan praktikum dasar – dasar agronomi tentang ‘Budidaya Tanaman Agronomi’, dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.Dilaksanakan pada hari Senin, 2 April 2013 pada pukul 14.30 WIB sampai dengan selesai.

B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ‘Sarana Petanian’ adalah sebagai berikut :
1.             Cangkul
2.             Tali Rafiah
3.             Bibit jagung dan Kacang Tanah
4.             Pupuk NPK
5.             Air

C. Cara Kerja
1.             Pelaksanaan Praktikum
            Peserta praktikum diwakili oleh 7 kelompok dari masing-masing kelas, yaitu kelompok 1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9 dengan luas lahan 6x4 m yang terdiri dari 4x4 m untuk jagung dan 2x4 untuk kacang tanah.
2.             Persiapan Lahan
            Persiapan lahan dilakukan dengan membajak lahan secara manual, yaitu menggunakan cangkul. Pada saat pengolahan lahan sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak basah atau terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.
3.                  Pelaksanaan
a.                   Kelompok 1 : 60 x 25 cm
b.                  Kelompok 2 : 60 x 30 cm
c.                   Kelompok 3 : 70 x 25 cm
d.                  Kelompok 4 : 70 x 30 cm
e.                   Kelompok 5 : 80 x 25 cm
f.                   Kelompok 6 : 80 x 30 cm
g.                  Kelompok 7 : 70 x 30
4.                  Penanaman
Lubang tanam sedalam 5 cm dan benih dimasukkan kedalam lubang tanam.
5.                  Pemeliharaan Tanaman
            Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, pemupukan, pengairan, penyiangan, pembubunan dan pengendalian hama dan penyakit.
a.                   Penyulaman
            Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuhPemupukan
Pemupukan I : pupuk dasar diberikan pada saat tanam, dengan dosis 100-150
kh/ha. Pupuk yang digunakan adalah NPK (Ponska).
Pemupukan II : pupuk susulan  diberikan saat tanaman berumur 4 minggu. dengan dosis 150 kg/ha.
b.                  Pengairan
            Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali apabila tanah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak layu. Setelah tanaman berbunga, kita memerlukan lebih banyak air.
c.                   Penyiangan Gulma
            Penyiangan gulma dilakukan setelah tanaman berusia 15 hari setelah tanaman dan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dilakukan dengan menggunakan tangan atau bantuan alat.
d.                  Pembumbunan
            Kegiatan pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang tanaman agar tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas tanah karena adanya aerasi.
e.                   Pengendalian Hama dan Penyakit
            Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan hama dan penyakit yang ada.
6. Panen
            Pemanenan dilakukan pada umur 60 hari setelah tanam. Jagung yang sudah dapat di panen mempunyai kenampakan kelobot yang sudah bewarna kuning, biji sudah cukup keras dan mengkilap, apabila biji di tusuk dengan kedua ibu jari maka biji tidak akan berbekas dan mempunyai kadar air biji sekitar 25%.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Jagung
1. Pengamatan Organ Pertumbuhan Vegetatif
a. Tanaman Sampel I
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
11 cm
15/04/2013
2
2 minggu
4 helai
32,8 cm
22/04/2013
3
3 minggu
4 helai
52,4 cm
29/04/2013
4
4 minggu
8 helai
76 cm
06/05/2013
5
5 minggu
7 helai
58,4 cm
                                                                                                    
b. Tanaman Sampel II
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
12 cm
15/04/2013
2
2 minggu
6 helai
31,6 cm
22/04/2013
3
3 minggu
8 helai
58,7 cm
29/04/2013
4
4 minggu
8 helai
78 cm
06/05/2013
5
5 minggu
9 helai
82,4 cm

c. Tanaman Sampel III
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
13 cm
15/04/2013
2
2 minggu
7 helai
35 cm
22/04/2013
3
3 minggu
10 helai
62,5 cm
29/04/2013
4
4 minggu
10 helai
78,9 cm
06/05/2013
5
5 minggu
12 helai
85,5 cm

d. Tanaman Sampel IV
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
4 helai
15 cm
15/04/2013
2
2 minggu
10 helai
37,5 cm
22/04/2013
3
3 minggu
9 helai
64,5 cm
29/04/2013
4
4 minggu
12 helai
78 cm
06/05/2013
5
5 minggu
13 helai
84,1 cm

e. Tanaman Sampel V
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
12,8 cm
15/04/2013
2
2 minggu
6 helai
39,6 cm
22/04/2013
3
3 minggu
9 helai
68 cm
29/04/2013
4
4 minggu
12 helai
83 cm
06/05/2013
5
5 minggu
15 helai
90 cm

b. Tanaman kacang
a. Tanaman Sampel I
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
9 cm
15/04/2013
2
2 minggu
9 helai
15 cm
22/04/2013
3
3 minggu
18 helai
35 cm
29/04/2013
4
4 minggu
25 helai
37 cm
06/05/2013
5
5 minggu
38 helai
39 cm

b. Tanaman Sampel II
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
4 helai
5 cm
15/04/2013
2
2 minggu
14 helai
10 cm
22/04/2013
3
3 minggu
22 helai
19 cm
29/04/2013
4
4 minggu
30 helai
35cm
06/05/2013
5
5 minggu
45 helai
45cm

c. Tanaman Sampel III
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
4 cm
15/04/2013
2
2 minggu
15 helai
13,1 cm
22/04/2013
3
3 minggu
25 helai
21 cm
29/04/2013
4
4 minggu
38 helai
29,1 cm
06/05/2013
5
5 minggu
51 helai
47, 5 cm

d. Tanaman Sampel IV
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
6 cm
15/04/2013
2
2 minggu
15 helai
17,1 cm
22/04/2013
3
3 minggu
22 helai
20 cm
29/04/2013
4
4 minggu
34 helai
29,1 cm
06/05/2013
5
5 minggu
49 helai
49 cm

e. Tanaman Sampel V
Tanggal
Pengamatan ke-
Umur Tanaman
Jumlah Daun(helai)
Tinggi Tanaman (cm)
09/04/2013
1
1 minggu
3 helai
6 cm
15/04/2013
2
2 minggu
15 helai
19,8 cm
22/04/2013
3
3 minggu
24 helai
23.5 cm
29/04/2013
4
4 minggu
39 helai
31 cm
06/05/2013
5
5 minggu
49 helai
50,9 cm



B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai budidaya tanaman agronomi terhadap perkecambahan jagung dan kacang tanah  yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan produksi jagung manis yang ditanam dengan jarak tanam dan kepadatan populasi yang berbeda, dapat melakukan cara panen tanaman jagung manis dan kacang tanah serta dapat memahami prinsip budidaya tanaman jagung manis. Didapatkan hasil dari praktikum yang dilakukan selama 5 minggu untuk mengamati perkembangan yaitu kecambah jagung manis dan kacang tanah dengan pengamatan jumlah daun dan tinggi batang dengan jarak tanam 80 x 25 cmdan 40 x 25 cm .
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah sampai rata. Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah tetapi cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Untuk jenis tanah berat dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran drainase.
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda. Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar 50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 80 cm x 25 cm dengan dua tanaman perlubang atau 80 cm x 12.5 cm dengan satu tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Padatanmankacangjaraktanamadalah 40 x 25.Lubang dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung kemudian lubang ditutup dengan tanah. 
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan antara lain penyulaman, penjarangan, penyiangan, pembubuan dan pemangkasan daun. Penyulaman dapat dilakukan dengan penyulaman bibit sekitar 1 minggu. Penjarangan tanaman dilakukan 2-3 minggu setelah tanam. Tanaman yang sehat dan tegap terus di pelihara sehingga diperoleh populasi tanaman yang diinginkan.
Pada saat pemberian pupuk kompos dilakukan sesuai kebutuhan tanaman yang dipengaruhi oleh jaraknya, yaitu:
Jarak kolom =25 cm
Baris =27
Kebutuhan pupuk = 5 ton/ha
Untuk luas tanaman 1 m2 =  = 1500 gr/m3
Luas 1 tanaman = 0.8 x 0.25 = 0.2
Untuktanaman = 
                         = 300 gr/tanaman
            Pemupukan yang kedua dilakukan denganpemberian pupuk NPK yaitu sebanyak150kg/ha.Setelah itu dilakukan pembumbunan secara bertahap dan penyiangan gulma serta penyulaman.


V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.      Tanaman jagung adalah tanaman yang bersari silang, artinya sebagian besar (± 95%) dari penyerbukannya berasal dari tanaman lain.
2.      Pengaturan jarak tanaman yang tepat bagi tanaman dapat memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi tanaman untuk dapat memanfaatkan sumberdaya lingkungan secara maksimal, baik berupa tanah, iklim maupun air.
3.      Tanaman mengalami persaingan dalam memenuhi kebutuhan cahaya matahari, air, maupun unsur hara.
4.      Jagung yang ditanam pada luas petakan yang seharusnya 6m x 4m tetapi sebagian lahan diambil untuk menanam benih kacang tanah, yaitu seluas 2m x 4m. Hal ini dilakukan karena jagung dan kacang merupakan contoh tanaman agronomi. Untuk tanaman jagung digunakan jarak tanam 75cm x 25cm.
5.      Lubang tanam ditugal sedalam 5cm dan benih dimasukkan kedalam lubang yang sudah ditugal, dimana tiap lobang di isi 2 benih jagung.

B. Saran
            Dalam melakukan percobaan praktikum, sebaiknya memperhatikan lingkungan sekitar tempat lahan budidaya tanaman agronomi agar terjauh dari gangguan-gangguan seperti hama tumbuhan, hewan-hewan liar, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Hortikultura. Tim. 2011. Bahan Ajar Budidaya Tanaman Jagung. Cianjur: PPPPTK (VEDCA) Cianjur.

Sprague, G.F. 1977. Corn and Corn Improvement. American Society of Agronomy, Inc. USA.

Sumantri.1980. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia : Jakarta

Suminarti, E. N. 2000. Pengaruh jarak tanam dan defoliasi daun terhadap hasil                 tanaman jagung Zea mays varietas Bisma. Erlangga : Jakarta.

Suprapto, HS. 1985. Bertanam kacang hijau. Penebar Swadaya. PT.Gramedia :     Jakarta.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar